Selasa, 14 Desember 2010

ROUTER 1


Router merupakan perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui dua jaringan atau lebih ( Internet) yang berbeda segmen, dengan menggunakan suatu proses routing.

Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari

sebuah peralatan jaringan dan mengirimkan melalui network ke peralatan jaringan lain disebuah network yang berbeda.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

· static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

· dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing dinamis yang dibuat dengan mendengarkan lalu lintas jaringan yang saling berhubungan dengan router lainnya.

Jenis-jenis routing adalah :

  • Routing statis
  • Routing default
  • Routing dinamis

Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :

  • Alamat tujuan
  • Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
  • Route yang mungkin ke semua network remote
  • Route terbaik untuk setiap network remote

Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaim

ana menemukan network-network remote.

Proses Routing IP

Proses routing IP dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar berikut ini :

Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host_A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut). Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN lokal. Penting untuk memahami bahwa Host_A, agar dapat berkomunikasi dengan Host_B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC dari default gateway di jaringan lokal.

Routing Statis

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:

  • Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  • Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:

  • Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
  • Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
  • Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

Routing Dinamis

Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan

readbud - get paid to read and rate articles